Pada Januari 2020 lalu, CCPA (California Consumer Privacy Act) sudah mulai berlaku dan berpotensi menimbulkan konsekuensi besar bagi dunia online. Para publisher adsense pun harus mengikuti anjuran untuk mengaktifkan privasi CCPA ini. Apa itu CCPA sebenarnya dan apa pengaruhnya ? Yuk simak ulasan selengkapnya berikut.
Mengenal California Consumer Privacy Act
CCPA atau California Consumer Privacy Act merupakan hukum privasi komprehensif yang dibuat oleh negara California. Dengan penduduk mencapai 40 juta dengan ekonomi terbesar kelima di dunia, tidak heran jika California juga turut mempengaruhi dunia. Dampak dari CCPA pun mulai dirasakan oleh banyak bisnis.
Hukum privasi tersebut ditargetkan kepada perusahaan yang melakukan pengumpulan data para pengguna internet. Adanya CCPA memberikan peningkatan hak privasi serta perlindungan konsumen bagi penduduk California. Sehingga warga California pun mendapatkan hal yang signifikan di sekitar data mereka masing masing.
Google Adsense sebagai salah satu perusahaan besar yang mengumpulkan data pribadi pengguna internet pun turut mengikuti peraturan tersebut. Warga California diberi pilihan untuk penggunaan data informasi pribadinya seperti lokasi, histori, dan lainnya sesuai persyaratan di negara tersebut.
Sehingga publisher adsense perlu mengikuti anjuran dari Google Adsense dalam mengaktifkan privasi CCPA tersebut. Dengan kata lain, publisher memberikan wewenang kepada Google Adsense untuk menampilkan iklan sesuai aturan di California. Nantinya akan muncul notifikasi bar yang mengajukan pertanyaan terkait penggunaan data.
Perbedaan CCPA dan GDPR
CCPA muncul karena serangkaian pelanggaran data dan skandal privasi konsumen yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir, membuat masyarakat menjadi khawatir untuk berbagi informasi pribadi secara daring. Di Uni Eropa sendiri sudah menetapkan standar untuk privasi data mereka yaitu GDPR (General Data Protection Regulation) terlebih dahulu. Apa perbedaannya ?
- Privasi Konsumen
Apa itu CCPA dan GDPR memang sama sama menjadi standar untuk privasi data pengguna. Meski begitu, CCPA dan GDPR punya beberapa perbedaan. Anda bisa melihatnya pada privasi konsumen. Karena GDPR melihat bahwa memproses data pribadi merupakan hal ilegal, kecuali dibenarkan di bawah salah satu dari enam kriteria sah.
Sementara CCPA pada dasarnya tidak melarang untuk melakukan pemrosesan data. Hanya saja, konsumen harus diberikan cara agar dapat memilih keluar. Jadi pemrosesan data masih dapat dilakukan atau tidak sepenuhnya dilarang. Namun tetap mengharuskan konsumen mempunyai cara untuk memilih keluar.
- Bisnis yang Harus Patuh
Terlepas dari lokasi dan ukurannya, GDPR menjadi peraturan yang mengikat bagi semua bisnis yang memproses data warga negara Uni Eropa. Di lain sisi, CCPA punya cakupan yang lebih sempit karena hanya berlaku untuk bisnis yang berbasis di California. Itu pun peraturan ini hanya berlaku pada bisnis yang kegiatannya menjual informasi pribadi, dengan pendapatan di atas 25 juta USD.
- Definisi Informasi Pribadi
Dilihat dari bagaimana cara GDPR dan CCPA memandang aturan mengenai privasi konsumen, jelas bahwa kedua regulasi tersebut memiliki definisi yang berbeda terkait informasi pribadi pengguna. GDPR dalam hal ini mendefinisikan data pribadi sebagai informasi yang berkaitan dengan subjek data.
GDPR tersebut mendefinisikan data pseudonim, selain informasi pribadi. Yakni data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga tidak bisa lagi dikaitkan ke subjek tanpa adanya informasi tambahan. Terdapat tipe spesifik dari data pribadi yang membutuhkan perhatian ekstra. Seperti data yang terdiri dari pendapat politik, ras atau etnis, data genetik, orientasi seksual, data mengenai kesehatan dan sejenisnya.
Sementara itu CCPA punya definisi yang lebih luas mengenai informasi pribadi. Yaitu informasi yang mengidentifikasi, menggambarkan, berkaitan dengan, mampu dikaitkan dengan, secara langsung atau tidak langsung dengan konsumen. Regulasi ini memberikan perlindungan individu maupun konsumen, serta tidak membedakan antara nama samaran dan data sensitif.
- Hak Konsumen
Dilansir dari situs situs Paireds,ย GDPR memberikan hak konsumen yang berbeda dengan hak konsumen yang diberikan CCPA. Dimana CCPA menganggap bahwa konsumen merupakan entitas yang bisa diidentifikasi. Dan dalam beberapa kasus, data yang disediakan oleh konsumen hanya dianggap sebagai lawan data dari data yang bersumber dari pihak ketiga.
Lalu untuk GDPR secara khusus berfokus untuk semua data mengenai konsumen atau warga negara Uni Eropa. Meski begitu, baik General Data Protection Regulation maupun California Consumer Privacy Act tetap memberi konsumen hak khusus, seperti hak untuk mengakses informasi ataupun menghapusnya.
- Sanksi Finansial
Apabila regulasi GDPR atau CCPA dilanggar, maka pemilik website akan mendapatkan sanksi. CCPA diterapkan per pelanggaran, dengan maksimum 7.500 USD per pelanggannya. Namun CCPA memungkinkan konsumen menuntut bisnis karena pelanggaran, jadi tidak akan menutup kemungkinan tidak ada sanksi untuk ketidakpatuhan.
Sedangkan GDPR akan memberikan sanksi hingga 4% dari omset global tahunan perusahaan atau sebesar 20 juta euro untuk ketidakpatuhan dan pelanggaran data. Sanksi ini akan diterapkan pada perusahaan yang tidak bertanggung jawab atau melanggar, dengan komitmen yaitu pungutan administratif tetap diterapkan secara proporsional.
Perlindungan Data yang Diperkenalkan CCPA
Setelah melihat apa itu CCPA hingga perbedaannya dengan GDPR, mungkin anda sudah tahu perlindungan data apa yang diperkenalkan regulasi ini. Perlindungan data ini memberikan peningkatan hak privasi dan perlindungan konsumen bagi warga California. Berikut hak hak yang diperoleh:
- Hak untuk Mengakses Informasi
Konsumen di California akan memperoleh informasi terkait apa, siapa, dan mengapa di sekitar informasi pribadi mereka. Pengguna pun secara khusus dapat meminta kategori informasi mana yang dikumpulkan dan dijual oleh website. Kemudian dari siapa informasi tersebut dikumpulkan, mengapa dikumpulkan, dengan siapa itu dibagikan, dan kepada siapa informasi akan dijual.
- Hak untuk Dihapus
Selain memperoleh hak untuk mengakses informasi, konsumen di California juga bisa meminta perusahaan untuk menghapus informasi pribadi yang telah dikumpulkan tentang mereka. Jadi jejak data konsumen pun akan hilang sama sekali di perusahaan yang sebelumnya telah mengumpulkan data tersebut.
- Hak untuk Memilih Keluar
Berikutnya konsumen di California akan bisa mengarahkan perusahaan, supaya tidak menjual informasi pribadi mereka kepada pihak ketiga mana pun. Jadi bisa meminimalisir kemungkinan data yang bocor, sehingga semua data yang telah dikumpulkan tidak disalahgunakan oleh oknum oknum tidak bertanggung jawab.
Mengaktifkan CCPA Google Adsense
Jika anda sudah mempunyai akun Google Adsense, anda harusnya telah mendapatkan notifikasi terkait pengaktifan CCPA. Sejauh ini, sudah banyak blogger yang mengaktifkannya. Fungsinya yaitu memungkinkan adsense menampilkan iklan yang sesuai dengan penduduk California. Saat mengunjungi situs, pengguna akan ditanyai terlebih dahulu apakah mengizinkan adsense atau tidak.
Cara mengaktifkannya yaitu silahkan sign in akun adsense anda, kemudian masuk menu Ads atau Iklan yang terletak di bawah menu Home. Berikutnya pilih situs yang ingin anda setting CCPA. Nantinya akan muncul Toggle CCPA dengan tampilan layar yang berubah. Aktifkan toggle, dan klik Apply Site untuk mengaktifkan apa itu CCPA Google Adsense.
Demikian pembahasan mengenai CCPA, yang mana tidak semua perusahaan wajib untuk menerapkan aturan tersebut. Namun hanya perusahaan besar atau yang menjadikan penjualan data sebagai inti bisnis. Fungsinya yaitu untuk meningkatkan keamanan data dan menjaga privasi dari informasi data pribadi para pengguna.